THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 17 Desember 2010

BINATANG LANGKA

binatang langka

Orang utan (atau Orangutan) adalah sejenis kera besar dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan, kadang cokelat, yang hidup di Indonesia dan Malaysia .
Istilah orang utan diambil dari bahasa Indonesia dan/atau bahasa Melayu, yang berarti manusia (orang) hutan. cegah satwa punah
Mereka memiliki tubuh yang gemuk dan besar, berleher besar, lengan yang panjang dan kuat, kaki yang pendek dan tertunduk, dan tidak mempunyai ekor.

Harimau Jawa

harimau jawa


Harimau Jawa adalah jenis harimau yang hidup di pulau Jawa. Harimau ini dinyatakan punah di sekitar tahun 1980-an, akibat perburuan dan perkembangan lahan pertanian yang mengurangi habitat binatang ini secara drastis. Walaupun begitu, ada juga kemungkinan kepunahan ini terjadi di sekitar tahu 1950-an ketika diperkirakan hanya tinggal 25 ekior jenis harimau ini. Terakhir kali ada sinyalemen dari harimau jawa ialah di tahun 1972. Di tahun 1979, ada tanda-tanda bahwa tinggal 3 ekor harimau hidup di pulua Jawa. Walaupun begitu, ada kemungkinan kecil binatang ini belum punah. Di tahun 1990-an ada beberapa laporan tentang keberaadaan hewan ini, walaupun hal ini tidak bisa diverfikasi. Di akhir abad ke-19, harimau ini masih banyak berkeliaran di pulau Jawa. Di tahun 1940-an, harimau jawa hanya ditemukan di hutan-hutan terpencil. Ada usaha-usaha untuk menyelamatkan harimau ini dengan membuka beberapa taman nasional. Namun, ukuran taman ini terlalu kecil dan mangsa harimau terlalu sedikit. Di tahun 1950-an, ketika populasi harimau Jawa hanya tinggal 25 ekor, kira-kira 13 ekor berada di Taman Nasional Ujung Kulon. Sepuluh tahun kemudian angka ini kian menyusut. Di tahun 1972, hanya ada sekitar 7 harimau yang tinggal di Taman Nasional Meru Betiri. Walaupun taman nasional ini dilindungi, banyak yang membuka lahan pertanian disitu dan membuat harimau jawa semakin terancam dan kemudian diperkirakan punah di tahun 80-an. Harimau jawa berukuran kecil dibandingkan jenis-jenis harimau lain. Harimau jantan mempunyai berat 100-141 kg dan tingginya kira-kira 2.43 meter. Betina berbobot legih ringan, yaitu 75-115 kg dan sedikit lebih pendek dari jenis jantan. Di samping harimau jawa, ada dua jenis harimau yang punah di abad ke-20, yaitu Harimau Bali dan Harimau Persia. Secara biologis, harimau jawa mempunyai hubungan sangat dekat dengan harimau bali. Beberapa ahli biologi bahkan menyatakan bahwa mereka adalah satu spesies. Namun, banyak juga yang membantah pernyataan ini.

Indonesia Terima Badak Jantan dari AS

badak sumatera

Jakarta (ANTARA News) – Indonesia menerima seekor badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) dari Amerika Serikat (AS) berjenis kelamin jantan dalam rangka program pengembangbiakan jenis hewan tersebut.
“Populasi badak Sumatera sekarang ini turun begitu drastis dari sekitar 800 ekor menjadi 400 ekor akibat berbagai hal seperti perburuan dan rusaknya habitat,” kata MS Kaban, Menteri Kehutanan dalam acara penyerahan badak Sumatera dari AS kepada Indonesia di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Selasa.
Badak jantan berusia lima tahun bernama Andalas itu, menurut dia akan dikawinkan dengan dua ekor badak Sumatera betina bernama Rosa dan Ratu di Taman Nasional Way Kambas, Provinsi Lampung.
“Kepulangan Andalas ke Indonesia merupakan salah satu kegiatan yang diprioritaskan dalam Strategi Konservasi Badak Indonesia (SKBI) yang telah direvisi bulan Februari 2005,” katanya.
Ia mengatakan, andalas adalah badak Sumatera pertama yang berhasil dilahirkan dari perkawinan di dalam penangkaran pada 13 September 2001 di kebun binatang Cincinnati, AS dari pasangan badak Sumatera betina Emi dan yang jantan Ipuh.
“Ketika habitat badak Sumatera di Indonesia turun drastis, para ahli segera menyebar berbagai badak itu ke beberapa kebun binatang dunia untuk dilakukan penelitian serta perkembangbiakan pada hewan tersebut,” ujar dia.
Dari berbagai kebun binatang itu, ujarnya, badak Sumatera yang ada di kebun binatang Los Angeles itulah yang mengalami kemajuan serta melahirkan Andalas dan dua ekor badak lainnya.
“Upaya penangkaran badak Sumatera dari Indonesia telah berjalan selama 20 tahun, namun 75 persen badak Sumatera yang dipelihara di kebun-kebun binatang tersebut mati karena pengelolaan yang kurang tepat selama kurun waktu 1985-1997,” tuturnya.
Upaya penangkaran badak Sumatera, ujar MS Kaban, kini hanya ada di Suaka Rhino Sumatera (SRS) di Way Kambas yang selesai dibangun tahun 1997 dengan luas kawasan sekitar 100 ha.
“Sebelumnya di Way Kambas sudah dilakukan proses perkembangbiakan antara badak betina Sumatera bernama Bina dengan seekor badak jantan dari Inggris bernama Torgamba, tetapi ternyata tidak berhasil karena badak Sumatera yang dikembangbiakan di Ingris itu kurang subur,” ucapnya.
Oleh karena itu, ucapnya, upaya mengembangbiakan “Andalas” dengan “Ratu” dan “Rosa” adalah sebuah langkah awal dari proes pelestarian badak Sumatera.
“Semoga saja Andalas dengan Ratu dan Rosa dapat menghasilkan keturunan, sehingga tidak terjadi kepunahan pada hewan yang dilindungi tersebut,” ujarnya.
Seluruh proses penerimaan badak Sumatera dari AS bernama Andalas itu sampai dengan mengantarkannya ke Way Kambas memakan biaya hingga 70 ribu dollar AS atau sekitar Rp630 juta yang ditanggung oleh sponsor dan pemerintah.
“Semua dana datang dari para pemerhati hewan langka tersebut, dan yang jelas bukan dari cukong,” tambah dia.

 

0 komentar: